Nasehat Berumah Tangga

Pasangan dalam berumahtangga adalah ‘pakaian’. Fungsi pakaian adalah:
-menutup aurat / rahasia urusan rumahtangga

-melindungi (ingat firman Allah : “Jagalah dirimu, istri & anak-anakmu dari api neraka”)

-perhiasan lahir dan batin

Jangan pernah berhenti dan merasa cukup meminta di dalam do'a untuk rumah tanggamu (pelajari /cari ilmu tentang adab & waktu berdo'a agar mustajab). Mohonkan selalu :
-agar sehat wal'afiat

-agar mendapatkan pasangan & anak-anak yang bisa menjadi penyejuk hati

-agar dikaruniai anak-anak sholeh - sholeha (jangan lupa bahwa harus didahului dengan diri kita menjadi anak sholeh untuk orgtua kita).

5 hal yang penting dijalankan dalam perjuangan mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan berkelimpahan rahmat Allah SWT :

1. Dirikan sholat
- sholat wajib disempurnakan (waktunya, bacaannya, jama'ahnya, tuma'ninah & khusyu'nya) dan sholat sunnah ditambahkan terus porsinya

- Menurut Ulama Mutanabi,kata sholat terdiri dari 3 huruf hijaiyah; Shod (Shidqul khauli-Benar ucapannya), Lam (lainul qolbi-lembut hatinya), Ta’ (tarkul ma'asi-Menjauhi segala ke maksiatan). Itulah akhlak yang akan menjadi buah dari sholat yang berhasil didirikan secara istiqomah. Dan ketiganya itulah modal serta investasi paling berharga dalam perjalanan berumahtangga.

2. Birrul walidayn - Berbuat baik kepada Orangtua

- Selalu pastikan bahwa hubungan dengan orangtua (termasuk mertua) tidak ada gangguan, hambatan atau ganjalan sedikitpun. Apabila ada, mohon ampun pada Allah dan segera perbaiki.

- Selalu senangkan hatinya. Jangan bebani dengan kesulitanmu dan keluhkesahmu.

- Ingatlah bahwa ridho Allah tergantung pada ridho orangtua.

3. Bergaul Orang-orang Sholeh

- Cara kita berpikir, cara memandang masalah & cara menyelesaikan masalah itu terbentuk dari lingkungan terdekat kita.

- Berusahalah untuk dekat dengan orang sholeh. Berupayalah untuk berada dalam lingkungan orang sholeh. Berdo'alah agar Allah mudahkan usaha & upayamu itu, karena sesungguhnya, mendapatkan lingkungan yang sholeh adalah rizki & ni'mat Allah yang tak ternilai.

- Ingat bahwa orang sholeh bukan sekedar orang yang kelihatan rajin beribadah, yang bergelar banyak dan tampil sebagai alim ulama. Orang sholeh adalah orang yang pikiran, tindakan dan ucapannya sesuai (sholeh = sesuai) dengan perintah Allah, tuntunan Rasulullah & ajaran Islam. Orang sholeh adalan orang yang dimuliakan Allah karena ketakwaannya. Orang sholeh adalah orang yang selalu menghadirkan Allah dalam perjalanannya. Orang sholeh adalah orang yang sadar betul bahwa tujuan hidupnya adalah mempersiapkan kepulangannya ke kampung akhirat.

4. Mencari Ilmu

- Ada perbedaan yang signifikan antara orang yang bertindak dan berpikir menggunakan ilmu dan yang tanpa ilmu

- Jika Allah menghendaki kebaikan atas seseorang, maka dijadikannya orang itu merasa haus akan ilmu.

- Ingatlah bahwa hidayah itu hak Allah sepenuhnya, diberikan kepada mereka yang Allah kehendaki, yaitu orang yang bersungguh-sungguh dalam usaha mendapatkan hidayahNya. Itulah bukti bahwa ilmu harus dicari dan diusahakan dengan perjuangan.

- Rasa 'sudah tahu’ atau 'sudah pandai’ akan membuat kita jadi malas berusaha mencari ilmu. Padahal Allah memberikan alam semesta sebagai ruang tak berbatas untuk mempelajari tanda-tanda kebesaranNya di sekeliling kita. Makin kita mempelajarinya, makin merasa kecil dan tak berdaya kita, sehingga jauh dari sifat keras hati, keras kepala, keluh kesah, perhitungan, bergantung pada selain Allah… dan sifat-sifat lain yang membahayakan kehidupan berumahtangga.

- Memprioritaskan untuk mencari ilmu itu tidak mudah. Sangat berat. Karenanya harus dibawa dalam do'a, agar Allah tumbuhkan keinginan untuk belajar dan keinginan untuk memperbaiki diri terus menerus.

5. Bersedekah

- Ingat ! Dalam harta yang Allah amanahkan pada rumahtangga kita, ada hak orang lain, baik yang meminta maupun yang menjaga dari sifat meminta-minta.

- Sedekah itu melembutkan hati. Dan kelembutan hati merupakan unsur yang harus konsisten ada dalam berumahtangga.

- Rumahtangga yang sudah sampai pada tahap rajin bersedekah pastilah rumahtangga yang juga tidak melewatkan kewajiban zakatnya. Zakat itu mensucikan harta. Rumahtangga yang di dalam hartanya ada yang tidak hak itu sangat rentan dan rapuh terhadap goncangan ujian, karena harta yang tidak hak menjadi kotoran yang mengikis dan memberatkan perjuangan mewujudkan rumahtangga samara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hakekat atau isi daripada shalat

9 (Sembilan) UNSUR ROH YANG TERDAPAT DALAM DIRI MANUSIA

Kenali Diri Dulu, Baru Mengenal Allah